Pages

Thursday, April 5, 2012

saran dan program dalam masalah internal perusahaan by : vian

           Masalah internal di perusahaan tentunya banyak, tetapi di sini saya mengambil beberapa pokok bahasan saja. pertama saya akan menjelaskan tentang gaji atau upah karyawan di dalam sesuatu organisasi, dan organisasi itu berbentuk perusahaan. posisi kita di sini sebagai karyawan atau pekerja. dalam kaitannya ini saya mengimplementasikan dengan teori klasik tentang motivasi, yaitu adalah Abraham Maslow, pencetus hierarki teori kebutuhan. Dalam kaitannya  ini kita tidak bisa menggeneralisasikan kebutuhan karyawan itu sama dalam mengambil suat pekerjaan. Tentang gaji, jika seseorang misal dari keluarga tidak mampu dan dia harus menjadi tulang punggung keluarganya dan orang tuanya tentu dia pasti akan mementingkan gajinya yaitu uang. Beda dengan seseorang yang dari keluarga kaya, di mana ayahnya punya beberapa perusahaan, tetapi dia tidak mau masuk di perusahaan itu. Dia memilih mencari pekerjaan lain tanpa bantuannya ayahnya, alasan dia masuk di perusahaan itu tentu bukan karena gajinya, melainkan dia ingin menunjukkan kepada ayahnya bahwa dia bisa melakukan lebih dari yang dipikirkan ayahnya . karena apa dia tidak membutuhkan uang dari perusahaan yang di masuki, tentu gajinya dia pasti lebih kecil dari uang yang diberikan ayahnya tanpa dia bekerja di perusahaan tersebut. Oleh sebab itu saran saya perusahaan selaku manajer harus mengerti setia kebutuhan dari karyawannya, karena kebutuhan setiap orang pastilah berbeda.

            Dalam mengatasi masalah tersebut kita bisa gunakan teori yang saat ini banyak digunakan para bagian personalia maupun pengawas yaitu Douglas McGregor. Orang dibedakan menjadi 2 yaitu tipe X dan tipe Y.
Untuk program dalam mengatasi masalah tersebut kita bisa menggunakan remunerasi atau reward bagi karyawan. Untuk program ini saya sarankan dalam teori kebutuhan di atas, seperti yang dikatakan bu Serly (dosen saya). Sedangkan dalam teori X dan Y bisa menggunakan role yang ada di perusahaan tersebut atau bisa menggunakan pengawasan, baik menggunakan orang langsung terjun ke lapangan maupun hanya duduk-duduk di ruangan dengan menggunakan media cctv.

          Untuk masalah internal yang lainnya misal masalah operasional pabrik. Di antaranya pabrik dan peralatan sangatlah buruk. Mesin sering rusak untuk membiayai itu semua sangatlah mahal. Untuk itu perusahaan yang besar tentu tidak lepas dari yang namanya hutang. Dalam kasus yang saya ambil ini pihak eksekutif mengambil hutang dengan cara melakukan saham (surat hutang/pinjaman dari investor). Untuk melakukan itu tentulah sulit dalam keadaan sekarang ini, mengapa demikian? Karena kondisi perusahaan sangatlah jauh dari standar dalam menerbitkan saham. Oleh sebab itu, pihak manajer harus bisa yakinkan pihak yang terkait untuk menjadikan perusahaan itu menjadi IPO. Atau bisa dengan cara belakang. Yaitu dengan cara diakuisisi perusahaan kita terhadap perusahaan lain yang sudah IPO dulu. Tentu itu membutuhkan analisis yang kuat. Dan saran saya dalam kasus ini adalah dengan cara diakuisisi perusahaan kita terhadap perusahaan lain atau dengan cara menerbitkan obligasi agar ada yang mendanai semua masalah operasional tadi.

0 comments:

Post a Comment

DMCA.com Protection

Protected by Copyscape Duplicate Content Check