Pages

Monday, March 28, 2011

FINANCIAL MANAGEMENT II-management kas

0 comments
MANAJEMEN KAS

MANAJEMEN KAS Terdapat tiga motif utama seseorang atau perusahaan dalam memegamg uang kas :
1) Motif transaksi: kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran yang timbul dari kegiatan-kegiatan bisnis sehari hari
2) Motif berjaga-jaga; kas diperlukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi kebutuhan pembayaran kas yang tak terduga
3) Motif spekulasi; kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulasi agar mendapat keuntungan jika ada peluang jangka pendek.
Tips-tips cara pengelolaan kas :
1. Pengurangan waktu penagihan piutang, yaitu waktu yang diperlukan untuk prosedur penagihan diusahakan secepat mungkin.
2. Pengurangan waktu pengumpulan kas, misalnya dengan proses otomatisasi perbankan
3. Pengendalian pengeluaran kas secara mudah dan tepat waktu dengan pemusatan utang dalam satu atau beberapa rekening.
4. Mebentuk prosedur operasional pembayaran kas
5. memperlambat pembayaran dengan PTD (payble trough draft seperti cek mundur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan kas :
1. Perimbangan antara cash inflow dan cash outflow
2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
3. Adanya hubungan financial yang baik dengan bank-bank
4. Penganggaran kas.
Cashflow
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
•Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
KETERBATASAN
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
MANFAAT
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

FINANCIAL MANAGEMENT II-working capital management(pengaturan modal kerja)

0 comments
Konsep Modal Kerja
1. Konsep Kuantitatif
    Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur aktiva lancar (Aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula / dana yg tertanam akan bebas lagi dalam jangka waktu yang pendek). Disebut sebagai modal kerja bruto (gross working capital)
2. Konsep Kualitatif
   Sebagian aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Kelebihan Aktiva lancar di atas hutang lancar ( Aktiva lancar – Hutang Lancar). Di sebut sebagai modal kerja netto (net working capital)
3. Konsep Fungsional
   Konsep yang mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan (income) Wilford J. Eiteman-J.h. Holtz (Definisi Modal Kerja adalah dana yg digunakan selama periode accounting yg dimaksudkan utk menghasilkan “current income” (sbg lawan dr future income yg sesuai dg maksud didirikannya perusahaan).
Ada 3 macam pengertian tentang modal:
  • Non Working Capital
  • Dana yg tdk menghasilkan current income atau jk menghasilkan current income tdk sesuai dg maksud                utama didirikannya perush. tsb.
  • Potential working capital (Modal Kerja Potensial)
  • Modal Kerja

Keputusan yang berkaitan dengan modal kerja dan pembiayaan jangka pendek yang disebut sebagai pengelolaan modal kerja. Ini melibatkan mengelola hubungan antara aset perusahaan jangka pendek dan kewajiban jangka pendek. Tujuan dari manajemen modal kerja adalah untuk memastikan bahwa perusahaan dapat meneruskan usahanya dan yang memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi baik hutang jangka pendek yang jatuh tempo dan biaya operasional yang akan datang.


Kriteria Keputusan
        Menurut definisi, pengelolaan modal kerja memerlukan keputusan jangka pendek - umumnya, berkaitan dengan periode satu tahun ke depan - yang "reversibel". Keputusan-keputusan sehingga tidak diambil atas dasar yang sama dengan Keputusan Penanaman Modal (NPV atau terkait, seperti di atas) melainkan akan didasarkan pada arus kas dan / atau profitabilitas.
Salah satu ukuran arus kas disediakan oleh siklus konversi kas - bersih jumlah hari dari pengeluaran kas untuk bahan baku untuk menerima pembayaran dari pelanggan. Sebagai alat manajemen, metrik ini membuat eksplisit keterkaitan antar-keputusan yang berkaitan dengan persediaan, piutang dan hutang, dan uang tunai. Karena nomor ini secara efektif sesuai dengan waktu yang kas perusahaan terikat dalam operasi dan tidak tersedia untuk kegiatan lain, manajemen secara umum bertujuan untuk jumlah bersih yang rendah.
Dalam konteks ini, ukuran yang paling berguna profitabilitas yaitu Return atas modal (ROC). Hasilnya ditunjukkan sebagai persentase, dihitung dengan membagi laba yang relevan selama 12 bulan dengan modal bekerja; Imbal hasil ekuitas (ROE) menunjukkan hasil bagi pemegang saham perusahaan. Nilai Firm ditingkatkan kapan, dan jika, pengembalian modal, sebagai hasil dari manajemen modal kerja, melebihi biaya modal, yang hasil dari keputusan modal investasi seperti di atas. tindakan ROC Oleh karena itu berguna sebagai alat manajemen, dalam arti bahwa mereka link kebijakan jangka pendek dengan pengambilan keputusan jangka panjang. Melihat nilai tambah ekonomi (EVA).


Manajemen modal kerja
      Dipandu oleh kriteria di atas, manajemen akan menggunakan kombinasi kebijakan dan teknik untuk pengelolaan modal kerja. Kebijakan ini bertujuan untuk mengelola aktiva lancar (biasanya kas dan setara kas, persediaan dan debitur) dan pembiayaan jangka pendek, sehingga arus kas dan pengembalian yang diterima.
Manajemen kas. Identifikasi saldo kas yang memungkinkan untuk bisnis untuk memenuhi hari ke beban hari, namun mengurangi biaya tunai memegang.
Manajemen persediaan. Mengidentifikasi tingkat persediaan yang memungkinkan untuk produksi terganggu tetapi mengurangi investasi di bahan baku - dan meminimalkan biaya penataan kembali - dan karenanya meningkatkan arus kas. Selain itu, waktu memimpin dalam produksi harus diturunkan untuk mengurangi Work in Progress (WIP) dan sama, yang jadi Barang harus terus setingkat serendah mungkin untuk menghindari over produksi - lihat manajemen rantai pasokan; Just In Time (JIT) ; Ekonomi kuantitas pesanan (EOQ);


Ekonomi kuantitas
      Debitur manajemen. Mengidentifikasi kebijakan kredit yang sesuai, yaitu syarat kredit yang akan menarik pelanggan, sehingga dampak pada arus kas dan siklus konversi kas akan diimbangi dengan peningkatan pendapatan dan karenanya Pengembalian Modal (atau sebaliknya), lihat Diskonto dan tunjangan.
Pendanaan jangka pendek. Identifikasi sumber pembiayaan yang tepat, mengingat siklus konversi kas: persediaan tersebut idealnya dibiayai dengan kredit yang diberikan oleh pemasok, namun mungkin perlu untuk menggunakan pinjaman bank (atau cerukan), atau untuk "mengkonversi debitur untuk kas" melalui "anjak piutang"

SUMBER : WIKIPEDIA

Contoh :
PT “ABC” memproduksi produk Z, setiap harinya sebanyak 100 unit. Dalam satu bulan perusahaan bekerja selama 25 hari. Unsur biaya yang dibebankan untuk setiap unit produk adalah sbb:
a) Bahan mentah A seharga      Rp 500
b) Bahan mentah B seharga      Rp 200
c) Tenaga kerja langsung          Rp 400
Biaya administrasi setiap bulan Rp 1.250.000. Gaji pimpinan perusahaan, setiap bulan Rp 2.000.000. Untuk membeli bahan mentah A perusahaan harus memberikan uang muka kepada supplier bahan mentah tsb rata-rata 5 hari ssebelum bahan mentah diterima. Waktu yang diperlukan untuk membuat barang tersebut 5 hari, dan selanjutnya atas pertimbangan kualitas barang masih harus tersimpan digudang 2 hari. Penjualan dilakukan dengan syarat pembayaran 10 hari sesudah barang di ambil. Pimpinan menetapkan persediaan besi Rp 2.000.000. Berapa besarnya kebutuhan modal kerja yang diperlukan perusahaan tsb untuk dapat membiayai operasi perusahaan secara kontinyu?
Jawab :
Periode perputaran
a. Bahan mentah A
- Dana yang terakhir dalam persekot bahan       5 hari
- Proses produksi                                             5 hari
- Barang jadi                                                    2 hari
- Piutang dagang                                             10 hari

b. Bahan mentah B, tenaga kerja langsung, biaya administrasi, gaji pimpinan
- Proses produksi          5 hari
- Barang jadi                 2 hari
- Piutang dagang          10 hari


Kebutuhan dana yang akan ditanamkan dalam unsur modal kerja tersebut adalah
a. Bahan mentah A                                           = 100 unit x Rp500 x 22 hari =Rp 1.100.000
b. Bahan mentah B                                           = 100 unit x Rp200 x 17 hari =Rp    340.000
c. Tenaga kerja langsung                                   = 100 unit x Rp400 x 17 hari =Rp    680.000
     Jumlah                                                                                                                              Rp 2.120.000

Biaya administrasi dan gaji pimpinan :
-Jumlah biaya selama 1 bulan Rp 3.250.000
-Jumlah biaya produksi selama 1 bulan (25 hari)
                             = 25 x 100 unit = 2.500 unit
-Biaya per unit = Rp 3.250.000/2500 unit = Rp 1.300
-Biaya per hari 100 unit x Rp 1.300 = Rp 1.300.000
                 Dana yang diperlukan untuk biaya selama periode perputaran 
                                                                      = Rp 1.300.000 x 17 hari = Rp 22.100.000
Persediaan kas minimal                                                                             = Rp 2.000.000
                                                                                                                                         = Rp 24.100.000
Jumlah modal kerja yang dibutuhkan                                                                                      Rp 26.220.000

Friday, March 25, 2011

MANAGEMENT ACCONTING-metode harga pesanan

0 comments
AKUNTANSI BIAYA
BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN
DAN METODE HARGA POKOK PROSES


 Akuntansi Biaya dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk menentukan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan.

 Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur harus mengikuti proses pengolahan produk, sejak dari bahan baku dimasukkan dalam proses sampai menjadi produk jadi

METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

 Metode pengumpulan biaya produksi tergantung dari sifat pengolahan produk. Pengolahan produk dibedakan menjadi 2 golongan, yi: pengolahan produk berdasarkan pesanan dan pengolahan produk yang merupakan produksi massa.

 Oleh karena itu metode pengumpulan biaya produksi dibedakan menjadi dua, yi:
 Metode Harga Pokok Pesanan (Job order cost method)
 Metode Harga Pokok Proses (Process cost method)

AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN


 Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan, memulai kegiatan produksinya setelah menerima order dari pembeli, tetapi sering juga terjadi, perusahaan mengeluarkan order produksi untuk mengisi persediaan di gudang.

 Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:
 Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual.
 Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL).
 BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan ybs., sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
 Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
 Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan ybs.

 Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan Kartu Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.



Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan

Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)

Dibagi dua prosedur, yi:

 Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya:

Persediaan Bahan Baku xxx
Utang Dagang/Kas xxx

 Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan metode mutasi persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang memerlukannya. Jurnalnya:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx



Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

 Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yi:
 Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
 Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.

 Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing2 karyawan, untuk mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja/Job Time Ticket)

 Jurnal untuk pembagian upah:

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Gaji dan Upah xxx



Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP)

 BOP dikelompokkan menjadi bbrp golongan, yi:
 Biaya Bahan Penolong
 Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan persediaan supplies pabrik
 Biaya tenaga kerja tak langsung
 Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan aktiva tetap)
 Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi dibayar di muka)
 Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik)

 BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

 Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara sbb:

Tarif BOP = Taksiran jumlah BOP selama 1 periode
Jumlah Dasar pembebanan*

Dasar Pembebanan BOP:
 Satuan produk
 Biaya Bahan Baku
 Biaya Tenaga Kerja Langsung
 Jam Tenaga Kerja Langsung
 Jam Mesin

 BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif


 Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk:

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx


 Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya)

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx


 Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:

Misal: 1. Pemakaian Bahan Penolong:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Gaji dan Upah xxx



Pencatatan Produk Selesai

 Biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam Kartu Harga Pokok dijumlah dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal sbb:

Persediaan Produk Jadi xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx

 Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan (Finish Goods Ledger Card) dan Kartu Harga Pokok Pesanan tersebut dipindahkan ke dalam arsip Kartu Harga Pokok Pesanan yang telah selesai.





AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PROSES

Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Proses

 Biaya Bahan

Pencatatan pemakaian Bahan Baku di Departemen A:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Departemen A xxx
Persediaan Bahan Baku xxx

Pencatatan pemakaian Bahan Penolong pada Bagian Produksi:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen A xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen B xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen C xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx


 Biaya Tenaga Kerja (Langsung & Tak Langsung):

Pencatatan biaya tenaga kerja (langsung & tak langsung) di Departemen Produksi:

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen A xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen B xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen C xxx
Gaji dan Upah xxx


 Biaya Overhead Pabrik

 BOP pada Metode Harga Pokok Proses adalah biaya produksi selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan biaya tenaga kerja, baik langsung maupun tak langsung yang terjadi di departemen produksi.
 BOP dapat dibebankan kepada produk atas dasar tarif dan dapat juga dibebankan atas dasar BOP yang sesungguhnya terjadi dalam satu periode.
 Pembebanan BOP sesungguhnya kepada produk dapat dilakukan jika:
 Produksi relatif stabil dari periode ke periode
 BOP, terutama yang tetap, bukan merupakan bagian yang berarti dibandingkan dengan jumlah seluruh biaya produksi
 Hanya diproduksi satu macam produk.
 Pencatatan berbagai jenis BOP di Departemen Produksi:

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Persediaan Spareparts xxx
Persediaan Bahan lain-lain xxx
Asuransi Dibayar di Muka xxx

QUANTITATIVE MANAGEMENT-Pemrograman linier

0 comments
Metode Pemrograman linier pertama kali ditemukan oleh ahli statistika Amerika Serikat yang bernama Prof. George Dantzig (Father of the Linear Programming).
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. PL banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan lain-lain. PL berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier.
Tahapan dalam penyelesaian optimasi dari Linear programming ini adalah sebagai berikut :
Menentukan decision of variables
Membuat objective function
Memformulasikan constraints
Menggambarkan dalam bentuk grafik
Menentukan daerah kemungkinan/ "feasible"
Menentukan solusi optimum.
Dua jenis pendekatan yang sering digunakan dalam metode pemrograman linier ini, yaitu :
a) Metode Grafik
- Digunakan untuk menyelesaikan optimasi dengan maksimum 2 variabel.
- Untuk variabel lebih dari 2, penyelesaiannya menggunakan metode ke-dua.
b) Metode Simplex
- Digunakan untuk proses dengan jumlah variabel lebih dari 2.
- Tahapan dalam metode simplex ini lebih kompleks dibandingkan dengan metode grafik.
SUMBER : WIKIPEDIA
PEMROGRAMAN LINIER
(Sumber : Siringoringo, 2005)

Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. PL banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan lain-lain. PL berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier.

Karakteristik Pemrograman Linier

Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa cara. Secara statistik, kita dapat memeriksa kelinearan menggunakan grafik (diagram pencar) ataupun menggunakan uji hipotesa. Secara teknis, linearitas ditunjukkan oleh adanya sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian fungsi tujuan dan pembatas.

Sifat proporsional dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada fungsi tujuan atau penggunaan sumber daya yang membatasi proporsional terhadap level nilai variabel. Jika harga per unit produk misalnya adalah sama berapapun jumlah yang dibeli, maka sifat proporsional dipenuhi. Atau dengan kata lain, jika pembelian dalam jumlah besar mendapatkan diskon, maka sifat proporsional tidak dipenuhi. Jika penggunaan sumber daya per unitnya tergantung dari jumlah yang diproduksi, maka sifat proporsionalitas tidak dipenuhi.

Sifat additivitas mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian silang diantara berbagai aktivitas, sehingga tidak akan ditemukan bentuk perkalian silang pada model. Sifat additivitas berlaku baik bagi fungsi tujuan maupun pembatas (kendala). Sifat additivitas dipenuhi jika fungsi tujuan merupakan penambahan langsung kontribusi masing-masing variabel keputusan. Untuk fungsi kendala, sifat additivitas dipenuhi jika nilai kanan merupakan total penggunaaan masing-masing variabel keputusan. Jika dua variabel keputusan misalnya merepresentasikan dua produk substitusi, dimana peningkatan volume penjualan salah satu produk akan mengurangi volume penjualan produk lainnya dalam pasar yang sama, maka sifat additivitas tidak terpenuhi.

Sifat divisibilitas berarti unit aktivitas dapat dibagi ke dalam sembarang level fraksional, sehingga nilai variabel keputusan non integer dimungkinkan.

Sifat kepastian menunjukkan bahwa semua parameter model berupa konstanta. Artinya koefisien fungsi tujuan maupun fungsi pembatas merupakan suatu nilai pasti, bukan merupakan nilai dengan peluang tertentu.

Keempat asumsi (sifat) ini dalam dunia nyata tidak selalu dapat dipenuhi. Untuk meyakinkan dipenuhinya keempat asumsi ini, dalam pemrograman linier diperlukan analisis sensitivitas terhadap solusi optimal yang diperoleh.

Formulasi Permasalahan

Urutan pertama dalam penyelesaian adalah mempelajari sistem relevan dan mengembangkan pernyataan permasalahan yang dipertimbangakan dengan jelas. Penggambaran sistem dalam pernyataan ini termasuk pernyataan tujuan, sumber daya yang membatasi, alternatif keputusan yang mungkin (kegiatan atau aktivitas), batasan waktu pengambilan keputusan, hubungan antara bagian yang dipelajari dan bagian lain dalam perusahaan, dan lain-lain.

Penetapan tujuan yang tepat merupakan aspek yang sangat penting dalam formulasi masalah. Untuk membentuk tujuan optimalisasi, diperlukan identifikasi anggota manajemen yang benar-benar akan melakukan pengambilan keputusan dan mendiskusikan pemikiran mereka tentang tujuan yang ingin dicapai.

Pembentukan model matematik

Tahap berikutnya yang harus dilakukan setelah memahami permasalahan optimasi adalah membuat model yang sesuai untuk analisis. Pendekatan konvensional riset operasional untuk pemodelan adalah membangun model matematik yang menggambarkan inti permasalahan. Kasus dari bentuk cerita diterjemahkan ke model matematik. Model matematik merupakan representasi kuantitatif tujuan dan sumber daya yang membatasi sebagai fungsi variabel keputusan. Model matematika permasalahan optimal terdiri dari dua bagian. Bagian pertama memodelkan tujuan optimasi. Model matematik tujuan selalu menggunakan bentuk persamaan. Bentuk persamaan digunakan karena kita ingin mendapatkan solusi optimum pada satu titik. Fungsi tujuan yang akan dioptimalkan hanya satu. Bukan berarti bahwa permasalahan optimasi hanya dihadapkan pada satu tujuan. Tujuan dari suatu usaha bisa lebih dari satu. Tetapi pada bagian ini kita hanya akan tertarik dengan permasalahan optimal dengan satu tujuan.

Bagian kedua merupakan model matematik yang merepresentasikan sumber daya yang membatasi. Fungsi pembatas bisa berbentuk persamaan (=) atau pertidaksamaan (≤ atau ≥). Fungsi pembatas disebut juga sebagai konstrain. Konstanta (baik sebagai koefisien maupun nilai kanan) dalam fungsi pembatas maupun pada tujuan dikatakan sebagai parameter model. Model matematika mempunyai beberapa keuntungan dibandingakan pendeskripsian permasalahan secara verbal. Salah satu keuntungan yang paling jelas adala model matematik menggambarkan permasalahan secara lebih ringkas. Hal ini cenderung membuat struktur keseluruhan permasalahan lebih mudah dipahami, dan membantu mengungkapkan relasi sebab akibat penting. Model matematik juga memfasilitasi yang berhubungan dengan permasalahan dan keseluruhannya dan mempertimbangkan semua keterhubungannya secara simultan. Terakhir, model matematik membentuk jembatan ke penggunaan teknik matematik dan komputer kemampuan tinggi untuk menganalisis permasalahan.

Di sisi lain, model matematik mempunyai kelemahan. Tidak semua karakteristik sistem dapat dengan mudah dimodelkan menggunakan fungsi matematik. Meskipun dapat dimodelkan dengan fungsi matematik, kadang-kadang penyelesaiannya sulit diperoleh karena kompleksitas fungsi dan teknik yang dibutuhkan.

Bentuk umum pemrograman linier adalah sebagai berikut :

Fungsi tujuan :
Maksimumkan atau minimumkan z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn

Sumber daya yang membatasi :

a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2

am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm
x1, x2, …, xn ≥ 0

Simbol x1, x2, ..., xn (xi) menunjukkan variabel keputusan. Jumlah variabel keputusan (xi) oleh karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c1,c2,...,cn merupakan kontribusi masing-masing variabel keputusan terhadap tujuan, disebut juga koefisien fungsi tujuan pada model matematiknya.Simbol a11, ...,a1n,...,amn merupakan penggunaan per unit variabel keputusan akan sumber daya yang membatasi, atau disebut juga sebagai koefisien fungsi kendala pada model matematiknya. Simbol b1,b2,...,bm menunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada. Jumlah fungsi kendala akan tergantung dari banyaknya sumber daya yang terbatas.

Pertidaksamaan terakhir (x1, x2, …, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non negatif. Membuat model matematik dari suatu permasalahan bukan hanya menuntut kemampuan matematik tapi juga menuntut seni permodelan. Menggunakan seni akan membuat permodelan lebih mudah dan menarik.

Kasus pemrograman linier sangat beragam. Dalam setiap kasus, hal yang penting adalah memahami setiap kasus dan memahami konsep permodelannya. Meskipun fungsi tujuan misalnya hanya mempunyai kemungkinan bentuk maksimisasi atau minimisasi, keputusan untuk memilih salah satunya bukan pekerjaan mudah. Tujuan pada suatu kasus bisa menjadi batasan pada kasus yang lain. Harus hati-hati dalam menentukan tujuan, koefisien fungsi tujuan, batasan dan koefisien pada fungsi pembatas.

Contoh Kasus yang diselesaikan

Pada sub bab ini terdapat 10 kasus dengan karakteristik berbeda yang sudah diselesaikan untuk memperkaya pembaca dalam ilmu dan seni permodelan. Pahami dan perhatikan teknik permodelannya dengan hati-hati.

1. Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi. Proses yang dikerjakan hanya merakit meja dan kursi. Dibutuhkan waktu 2 jam untuk merakit 1 unit meja dan 30 menit untuk merakit 1 unit kursi. Perakitan dilakukan oleh 4 orang karyawan dengan waktu kerja 8 jam perhari. Pelanggan pada umumnya membeli paling banyak 4 kursi untuk 1 meja. Oleh karena itu pengrajin harus memproduksi kursi paling banyak empat kali jumlah meja. Harga jual per unit meja adalah Rp 1,2 juta dan per unit kursi adalah Rp 500 ribu.

Formulasikan kasus tersebut ke dalam model matematiknya !

Solusi :

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi. Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang ingin dicapai adalah memaksimumkan pendapatan. Alternatif keputusan adalah jumlah meja dan kursi yang akan diproduksi. Sumber daya yang membatasi adalah waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja yang harus diproduksi (pangsa pasar ).

Langkah berikutnya adalah memeriksa sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian. Informasi di atas tidak menunjukkan adanya pemberian diskon, sehingga harga jual per meja maupun kursi akan sama meskipun jumlah yang dibeli semakin banyak. Hal ini mengisyaratkan bahwa total pendapatan yang diperoleh pengrajin proposional terhadap jumlah produk yang terjual. Penggunaan sumber daya yang membatasi , dalam hal ini waktu kerja karyawan dan pangsa pasar juga proporsional terhadap jumlah meja dan kursi yang diproduksi. Dengan demikian dapat dinyatakan sifat proporsionalitas dipenuhi. Total pendapatan pengrajin merupakan jumlah pendapatan dari keseluruhan meja dan kursi yang terjual. Penggunaan sumber daya ( waktu kerja karyawan dan pangsa pasar) merupakan penjumlahan waktu yang digunakan untuk memproduksi meja dan kursi. Maka dapat dinyatakan juga sifat additivitas dipenuhi. Sifat divisibilitas dan kepastian juga dipenuhi.

Ada dua variabel keputusan dan dua sumber daya yang membatasi. Fungsi tujuan meru[pakan maksimisasi, karena semakin besar pendapatan akan semakin disukai oleh pengrajin. Fungsi kendala pertama (batasan waktu) menggunakan pertidaksamaan ≤, karena waktu yang tersedia dapat digunakan sepenuhnya atau tidak, tapi tidak mungkin melebihi waktu yang ada. Fungsi kendala yang kedua bisa menggunakan ≤ atau ≥ tergantung dari pendefinisianvariabelnya.
Kita definisikan :
x1 = jumlah meja yang akan diproduksi
x2 = jumlah kursi yang akan diproduksi

Model umum Pemrograman Linier kasus di atas adalah :

Fungsi tujuan :
Maksimumkan z = 1.2 x1 + 0.5 x2

Kendala :
2x1 + 0.5 x2 ≤ 32
x1/x2 ≥ ¼ atau 4x1≥ x2 atau 4x1 – x2 ≥ 0
x1 , x2 ≥ 0


2. Seorang peternak memiliki 200 kambing yang mengkonsumsi 90 kg pakan khusus setiap harinya. Pakan tersebut disiapkan menggunakan campuran jagung dan bungkil kedelai dengan komposisi sebagai berikut :


Bahan Kg per kg bahan
Kalsium Protein Serat Biaya (Rp/kg)
Jagung 0.001 0.09 0.02 2000
Bungkil kedelai 0.002 0.60 0.06 5500


Kebutuhan pakan kambing setiap harinya adalah paling banyak 1% kalsium, paling sedikit 30% protein dan paling banyak 5% serat.
Formulasikan permasalahan di atas kedalam model matematiknya !

Solusi :

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan , alternative keputusan dan sumber daya yang membatasi. Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang ingin dicapai adalah meminimumkan biaya pembelian bahan pakan. Alternative keputusan adalah jumlah jagung dan bungkil kedelai yang akan digunakan. Sumber daya yang membatasi adalah kandungan kalsium, protein dan serat pada jagung dan bungkil kedelai, serta kebutuhan jumlah pakan per hari.

Langkah berikutnya adalah memeriksa sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian. Informasi di atas tidak menunjukkan adanya pemberian diskon, sehingga harga pembelian jagung dan bungkil kedelai per kg tidak berbeda meskipun pembelian dalam jumlah besar. Hal ini mengisyaratkan bahwa total biaya yang harus dikeluarkan peternak proporsional terhadap jumlah jagung dan bungkil kedelai yang dibeli. Penggunaan sumber daya yang membatasi, dalam hal ini komposisi jagung dan bungkil kedelai akan serat, protein dan kalsium proporsional terhadap jumlah jagung dan bungkil. Dengan demikian dapat dinyatakan sifat proporsionalitas dipenuhi. Total pengeluaran pembelian bahan pakan merupakan penjumlahan pengeluaran untuk jagung dan bungkil kedelai. Jumlah masing-masing serat, protein dan kalsium yang ada di pakan khusus merupakan penjumlah serat, protein dan kalsium yang ada pada jagung dan bungkil kedelai. Jumlah pakan khusus yang dihasilkan merupakan penjumlahan jagung dan bungkil kedelai yang digunakan. Dengan demikian sifat additivitas dipenuhi. Sifat divisibilitas dan kepastian juga dipenuhi.
Ada dua variabel keputusan dan empat sumber daya yang membatasi. Fungsi tujuan merupakan minimisasi, karena semakin kecil biaya akan semakin disukai oleh peternak. Fungsi kendala pertama (batasan jumlah pakan yang dibutuhkan per hari) menggunakan persamaan (=), fungsi kendala kedua (kebutuhan kalsium) dan kendala keempat (kebutuhan serat) menggunakan pertidaksamaan ≤, dan fungsi kendala ketiga (kebutuhan akan protein) menggunakan pertidaksamaan ≥.
Kita definisikan :
x1 = jumlah jagung yang akan digunakan
x2 = jumlah bungkil kedelai yang akan digunakan

Model umum Pemrograman linier kasus di atas oleh karenanya adalah :

Fungsi tujuan : minimumkan z = 2000 x1 + 5500 x2
Kendala :
x1 + x2 = 90
0.001 x1 + 0.002 x2 ≤ 0.9
0.09 x1 + 0.6 x2 ≥ 27
0.02 x1 + 0.06 x2 ≤ 4.5
x1, x2 ≥ 0



3. Suatu bank kecil mengalokasikan dana maksimum Rp 180 juta untuk pinjaman pribadi dan pembelian mobil satu bulan kedepan. Bank mengenakan biaya suku bunga per tahun 14% untuk pinjaman pribadi dan 12% untuk pinjaman pembelian mobil. Kedua tipe pinjaman itu dikembalikan bersama dengan bunganya satu tahun kemudian. Jumlah pinjaman pembelian mobil paling tidak dua kali lipat dibandingkan pinjaman pribadi. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa 1% pinjaman pribadi merupakan kredit macet.
Formulasikan masalah di atas kedalam bentuk model matematiknya !

Solusi :
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi. Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang ingin dicapai adalah memaksimumkan pendapatan bunga dan pengembalian pinjaman. Alternatif keputusan adalah jumlah alokasi pinjaman pribadi dan pinjaman mobil. Sumber daya yang membatasi adalah jumlah alokasi anggaran untuk kredit bulan depan dan perbandingan antara jumlah kredit pribadi dan pembelian mobil.

Sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian dipenuhi.

Ada dua variabel keputusan yaitu jumlah anggaran untuk pinjaman pribadi dan pinjaman pembelian mobil, dan dua sumber daya yang membatasi. Fungsi tujuan merupakan maksimisasi , karena semakin besar pendapatan akan semakin disukai oleh manajemen bank.
Kita definisikan :
x1 = jumlah anggaran untuk pinjaman pribadi
x2 = jumlah anggaran untuk pinjaman pembelian mobil.

Model umum Pemrograman Linier kasus diatas adalah :

Fungsi tujuan : Maksimumkan z = (0.14 – 0.01) x1 + 0.12 x2
Kendala :
x1 + x2 ≤ 180
x2 ≥ 2x1 atau -2x1 + x2 ≥ 0
x1, x2 ≥ 0

4. Suatu pabrik perakitan radio menghasilkan dua tipe radio, yaitu HiFi-1 dan HiFi-2 pada fasilitas perakitan yang sama. Lini perakitan terdiri dari 3 stasiun kerja. Waktu perakitan masing-masing tipe pada masing-masing stasiun kerja adalah sebagai berikut :

Stasiun kerja Waktu perakitan per unit (menit)
HiFi-1 HiFi-2
1 6 4
2 5 5
3 4 6

Waktu kerja masing-masing stasiun kerja adalah 8 jam per hari. Masing-masing stasiun kerja membutuhkan perawatan harian selama 10%, 14% dan 12% dari total waktu kerja (8 jam) secara berturut-turut untuk stasiun kerja 1,2 dan 3.
Formulasikan permasalahan ini kedalam model matematiknya !

Solusi :
Alternatif keputusan adalah : radio tipe HiFi-1 (x1) dan radio tipe HiFi-2 (x2).
Tujuannya adalah memaksimumkan jumlah radio HiFi-1 dan HiFi-2 yang diproduksi.
Sumber daya pembatas adalah : jam kerja masing-masing stasiun kerja dikurangi dengan waktu yang dibutuhkan untuk perawatan.
Waktu produktif masing-masing stasiun kerja oleh karenanya adalah :
Stasiun 1 : 480 menit – 48 menit = 432 menit
Stasiun 2 : 480 menit – 67.2 menit = 412.8 menit
Stasiun 3 : 480 menit – 57.6 menit = 422.4 menit.

Model umum pemrograman linier :
Maksimumkan z = x1 + x2
Kendala :
6x1 + 4x2 ≤ 432
5x1 + 5x2 ≤ 412.8
4x1 + 6x2 ≤ 422.4
x1, x2 ≥ 0

5. Dua produk dihasilkan menggunakan tiga mesin. Waktu masing-masing mesin yang digunakan untuk menghasilkan kedua produk dibatasi hanya 10 jam per hari. Waktu produksi dan keuntungan per unit masing-masing produk ditunjukkan table di bawah ini :

Produk Waktu produksi (menit)
Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3 Mesin 4
1 10 6 8 2
2 5 20 15 3

Formulasikan permasalahan di atas ke dalam model matematiknya !

Solusi :
Alternatif keputusan adalah : produk 1 (x1) dan produk 2 (x2).
Tujuannya adalah memaksimumkan keuntungan
Sumber daya pembatas adalah : jam kerja masing-masing mesin.

Model umum pemrograman linier :
Maksimumkan z = 2x1 + 3x2
Kendala :
10 x1 + 5 x2 ≤ 600
6 x1 + 20 x2 ≤ 600
8 x1 + 15 x2 ≤ 600
x1, x2 ≥ 0


6. Empat produk diproses secara berurutan pada 2 mesin. Waktu pemrosesan dalam jam per unit produk pada kedua mesin ditunjukkan table di bawah ini :

Mesin Waktu per unit (jam)
Produk 1 Produk 2 Produk 3 Produk 4
1 2 3 4 2
2 3 2 1 2

Biaya total untuk memproduksi setiap unit produk didasarkan secara langsung pada jam mesin. Asumsikan biaya operasional per jam mesin 1 dan 2 secara berturut-turut adalah $10 dan $5. Waktu yang disediakan untuk memproduksi keempat produk pada mesin 1 adalah 500 jam dan mesin 2 adalah 380 jam. Harga jual per unit keempat produk secara berturut-turut adalah $65, $70, $55 dan $45. Formulasikan permasalahan di atas ke dalam model matematiknya !

Solusi :
Alternatif keputusan adalah : jumlah produk 1,2,3 dan 4 yang dihasilkan.
Tujuannya adalah memaksimumkan keuntungan. Perhatikan, keuntungan diperoleh dengan mengurangkan biaya dari pendapatan.
Keuntungan per unit dari produk 1 = 65 – (10x2 + 3x5) = 30
Keuntungan per unit dari produk 2 = 70 – (10x3 + 2x5) = 30
Keuntungan per unit dari produk 3 = 55 – (10x4 + 1x5) = 10
Keuntungan per unit dari produk 4 = 45 – (10x2 + 2x5) = 15

Sumber daya pembatas adalah waktu kerja yang disediakan kedua mesin.

Definisikan :
x1 : jumlah produk 1 yang dihasilkan
x2 : jumlah produk 2 yang dihasilkan
x3 : jumlah produk 3 yang dihasilkan
x4 : jumlah produk 4 yang dihasilkan

Model umum pemrograman linier :
Maksimumkan z = 30 x1 + 30x2 + 10 x3 + 15 x4
Kendala :
2x1 + 3 x2 + 4x3 + 2x4 ≤ 500
3x1 + 2 x2 + x3 + 2x4 ≤ 380
x1, x2, x3 , x4 ≥ 0


7. Suatu perusahaan manufaktur menghentikan produksi salah satu produk yang tidak menguntungkan. Penghentian ini menghasilkan kapasitas produksi yang menganggur (berlebih). Kelebihan kapasitas produksi ini oleh manajemen sedang dipertimbangkan untuk dialokasikan ke salah satu atau ke semua produk yang dihasilkan (produk 1,2 dan 3). Kapasitas yang tersedia pada mesin yang mungkin akan membatasi output diringkaskan pada table berikut :

Tipe mesin Waktu yang dibutuhkan produk pada masing-masing mesin (jam) Waktu yang tersedia (jam per minggu)
Produk 1 Produk 2 Produk 3
Mesin milling 9 3 5 500
Lathe 5 4 0 350
Grinder 3 0 2 150

Bagian penjualan mengindikasikan bahwa penjualan potensial untuk produk 1 dan 2 tidak akan melebihi laju produksi maksimum dan penjualan potensial untuk produk 3 adalah 20 unit per minggu. Keuntungan per unit masing-masing produk secara berturut-turut adalah $50, $20 dan $25.
Formulasikan permasalahan diatas kedalam model matematik !

Solusi :
Alternatif keputusan :
Jumlah produk 1 yang dihasilkan = x1
Jumlah produk 2 yang dihasilkan = x2
Jumlah produk 3 yang dihasilkan = x3

Tujuannya adalah : memaksimumkan keuntungan
Sumber daya pembatas adalah :
Jam kerja mesin milling per minggu : 500 jam
Jam kerja mesin llathe per minggu : 350 jam
Jam kerja mesin grinder per minggu : 150 jam.

Model matematikanya adalah :
Maksimumkan z = 50 x1 + 20 x2 + 25 x3
Kendala :
9x1 + 3 x2 + 5x3 ≤ 500
5x1 + 4 x2 ≤ 350
3x1 + 2x3 ≤ 150
x3 ≤ 20
x1, x2, x3 g ≥ 0



------------****------------

Sumber :

Siringoringo, Hotniar. Seri Teknik Riset Operasional. Pemrograman Linear. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005.

Thursday, March 24, 2011

QUANTITATIF MANAGEMENT-perencanaan produk

0 comments
Kondisi Keputusan merupakan keadaan pada saat manajer operasional merencanakan produk( barang & jasa )‏
Kondisi pengambil keputusan oleh seorang manajer POM ada 3 (tiga)kategori yaitu:
1.Kondisi Yang Pasti(Certainty) : semua informasi yang diperlukan dapat diketahui secara pasti dan semua rangkaian keputusan mempunyai hasil(payoff) tertentu.
2.Kondisi Yang Tidak Pasti( Uncertainty): semua informasi yang diperlukan tidak dapat diketahui secara pasti, dpl informasi yang diketahui 50%, yang tidak diketahui 50%, sehingga terdapat 3 peristiwa yaitu:
2.a. Pesimis ( maksimin, terbaik diantara terburuk)‏
2.b. Optimis (maksimaks, terbaik diantara terbaik)‏
2.c. Regret (minimaks, penyesalan, terburuk diantara terburuk)‏
3.Kondisi penuh Resiko ( Under Risk) :pengambil keputusan tidak memperoleh 100% informasi, dimana ada 2 resiko :
3a.Expected pay off (maksimum)‏
3b.Expected loss (minimum)‏

Kombinasi Produk
Model keputusan yang pasti ( certainty), menggunakan program Linier Programming.
Perusahaan yang menghasilkan 2 produk atau lebih, akan menimbulkan masalah kombinasi produk ( pe-mecahannya menggunakan Linier Programming/ Programasi pangkat tunggal).
Linier Programming adalah model umum untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas secara optimal.
Pemecahan Linier Programming ada 2 metode :
1. Metode Grafik ( memproduksi 2 produk yang sejenis)‏
2.Metode Simplek ( memproduksi 2 atau lebih produk sejenis)

Langkah-langkah Linier Programming
Menentukan Fungsi Tujuan( fungsi yang menyatakan tujuan perusahaan) yaitu memaksimalkan laba/ meminimalkan biaya
* Menentukan Fungsi Batasan(fungsi yang menyatakan batasan sumber daya dengan kapasitas
maksimal, minimal dan sama dengan )
* Menentukan Fungsi Batasan Non Negatif ( fungsi yang menyatakan asumsi perusahaan )‏
Menggambarkan masing-masing garis fungsi batasan
Mencari titik optimal yang dihubungkan dengan Fungsi Tujuan

Model Matematisnya
Fungsi Tujuan Maksimumkan / minimumkan
Z = c1x1 + c2x2 + c3x3 +…………cn xn
Fungsi Batasan a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 + ….a1n xn ≤ b1
a21 x1 + a22 x2 +a23 x3 + ….a2n xn ≤ b2
. + . + . + . ≤ .
. + . + . + . ≤ .
am1 x1 + am2 x2 + am3 x3 + amn xn ≤ bm
Fungsi Batasan
non negative x1 , x2, x3 + xn ≥ 0

Kasus kombinasi produk
Perusahaan The Flair Furniture memproduksi meja dan kursi, yang menggunakan bahan baku dan bahan pembantu yang sama sebagai batasan yang sama yaitu departemen perkayuan dan departemen pengecatan.
Setiap unit meja memerlukan waktu 4 jam di depart. kayu dan 2 jam didepart.cat, sedangkan setiap unit kursi memerlukan waktu 3 jam di depart. kayu dan 1 jam di depart. Cat.
Kapasitas maksimum untuk kedua departemen adalah
depart. kayu kapasitas maksimumnya sebesar 240 jam
depart. Cat kapasitas maksimumnya sebesar 100 jam
Harga jual ditetapkan untuk meja $7 dan untuk kursi $5
Berapa unit harus diproduksi meja & kursi, agar laba maksimum ?
Dari contoh diatas dapar diselesaikan dengan linier programming metode grafik atau simplek, terlebih dahulu membuat formulasi masalah adalah ssb

Penyelesaiannya dengan metode grafik
FT. Maksimumkan Z = 7 x1 + 5 x2
FB 1) 4 x1 + 3 x2 ≤ 240
2) 2 x1 + 1 x2 ≤ 100
x1 ; x2 ≥ 0
Berapa harus diproduksi x1( meja ) dan x2(kursi ), agar laba maksimum ?
Jawab : untuk menggambar grafik dicari dari 2 persamaan tersebut :
1) 4 x1 + 3 x2 = 240  x1 = 60 ; x2 = 80
2) 2 x1 + 1 x2 = 100  x1 = 50 ; x2 = 100
Grafik : The Flair Furniture
Sehingga dapat diperoleh titik-titik optimal sbb:
Titik A ( 50, 0 ) maks Z = 7 x1 + 5 x2
= 7 ( 50 ) + 5 ( 0 )
= 350
Titik B ---> dicari dengan memotongkan 2 persamaan yang membentuk
titik B, yaitu
persamaan 4 x1 + 3 x2 = 240 X 1  4 x1 + 3 x2 = 240
persamaan 2 x1 + 1 x2 = 100 X 2  4 x1 + 2 x2 = 200
-------------------------- -------------------------- -
1 x2 = 40
2 x1 + 1 x2 = 100
2 x1 + 40 = 100 ---> 2 x1 = 60
x1 = 30  maks Z = 7 ( 30 ) + 5 ( 40 )‏
= 410
Titik C ( 0 , 80 )  maks Z = 7 ( 0 ) + 5 ( 80 )
= 400
Maka yang dipilih adalah titik B dengan labanya ( =Z ) = 410 dengan
meja = x1 = 30 unit
kursi = x2 = 40 unit

Masalah Biaya

FT Minimumkan Z = 2.500 x1 + 3.000 x2
FB 1) x1 ≥ 30
2) x2 ≥ 20
3) x1 + x2 ≥ 60
x1 ; x2 ≥ 0
Berapa Z minimum, dan berapa x1 dan x2 ?
Gunakan metode Grafik !
Penyelesaian :
Persamaan 1) x1 = 30
2) x2 = 20
3) x1 = 60 ; x2 = 60

Penyelesaian
Titik A  perpotongan pers. 3  x1 + x2 = 60
pers.2  x2 = 20
------------------------------ -
x1 = 40
Min Z = 2.500 x1 + 3.000 x2
= 2.500 ( 40 ) + 3.000 ( 20 )
= 160.000
Titik B  perpotongan pers. 3  x1 + x2 = 60
pers.1  x1 = 30
-------------------------------- -
x2 = 30
Min Z = 2.500 ( 30 ) + 3.000 ( 30 )‏
          = 165.000
Kesimpulan : Titik A dipilih dengan biaya (= Z) = 160.000
x1 = 40 unit
x2 = 20 unit







Saturday, March 19, 2011

MANAGEMENT ACCONTING (Manufacturing Overhead Costs)

0 comments

BIAYA OVERHEAD PABRIK
(FACTORY OVERHEAD COST)

Materi dari bapak dosen,,,,,,,,,
Pendahuluan
Dalam perusahaan manufaktur biaya produksi mrupakan sistem elemen yang penting dalam pelaksanaan proses kegiatan proses produksi. Adapun biaya produksi terdiri dari 3 elemen yaitu :
biaya bahan baku langsung ( direct material cost )
biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost )
biaya overhead pabrik ( factory overhead cost )

DMCA.com Protection

Protected by Copyscape Duplicate Content Check