Pages

Monday, March 28, 2011

FINANCIAL MANAGEMENT II-working capital management(pengaturan modal kerja)

Konsep Modal Kerja
1. Konsep Kuantitatif
    Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur aktiva lancar (Aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula / dana yg tertanam akan bebas lagi dalam jangka waktu yang pendek). Disebut sebagai modal kerja bruto (gross working capital)
2. Konsep Kualitatif
   Sebagian aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Kelebihan Aktiva lancar di atas hutang lancar ( Aktiva lancar – Hutang Lancar). Di sebut sebagai modal kerja netto (net working capital)
3. Konsep Fungsional
   Konsep yang mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan (income) Wilford J. Eiteman-J.h. Holtz (Definisi Modal Kerja adalah dana yg digunakan selama periode accounting yg dimaksudkan utk menghasilkan “current income” (sbg lawan dr future income yg sesuai dg maksud didirikannya perusahaan).
Ada 3 macam pengertian tentang modal:
  • Non Working Capital
  • Dana yg tdk menghasilkan current income atau jk menghasilkan current income tdk sesuai dg maksud                utama didirikannya perush. tsb.
  • Potential working capital (Modal Kerja Potensial)
  • Modal Kerja

Keputusan yang berkaitan dengan modal kerja dan pembiayaan jangka pendek yang disebut sebagai pengelolaan modal kerja. Ini melibatkan mengelola hubungan antara aset perusahaan jangka pendek dan kewajiban jangka pendek. Tujuan dari manajemen modal kerja adalah untuk memastikan bahwa perusahaan dapat meneruskan usahanya dan yang memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi baik hutang jangka pendek yang jatuh tempo dan biaya operasional yang akan datang.


Kriteria Keputusan
        Menurut definisi, pengelolaan modal kerja memerlukan keputusan jangka pendek - umumnya, berkaitan dengan periode satu tahun ke depan - yang "reversibel". Keputusan-keputusan sehingga tidak diambil atas dasar yang sama dengan Keputusan Penanaman Modal (NPV atau terkait, seperti di atas) melainkan akan didasarkan pada arus kas dan / atau profitabilitas.
Salah satu ukuran arus kas disediakan oleh siklus konversi kas - bersih jumlah hari dari pengeluaran kas untuk bahan baku untuk menerima pembayaran dari pelanggan. Sebagai alat manajemen, metrik ini membuat eksplisit keterkaitan antar-keputusan yang berkaitan dengan persediaan, piutang dan hutang, dan uang tunai. Karena nomor ini secara efektif sesuai dengan waktu yang kas perusahaan terikat dalam operasi dan tidak tersedia untuk kegiatan lain, manajemen secara umum bertujuan untuk jumlah bersih yang rendah.
Dalam konteks ini, ukuran yang paling berguna profitabilitas yaitu Return atas modal (ROC). Hasilnya ditunjukkan sebagai persentase, dihitung dengan membagi laba yang relevan selama 12 bulan dengan modal bekerja; Imbal hasil ekuitas (ROE) menunjukkan hasil bagi pemegang saham perusahaan. Nilai Firm ditingkatkan kapan, dan jika, pengembalian modal, sebagai hasil dari manajemen modal kerja, melebihi biaya modal, yang hasil dari keputusan modal investasi seperti di atas. tindakan ROC Oleh karena itu berguna sebagai alat manajemen, dalam arti bahwa mereka link kebijakan jangka pendek dengan pengambilan keputusan jangka panjang. Melihat nilai tambah ekonomi (EVA).


Manajemen modal kerja
      Dipandu oleh kriteria di atas, manajemen akan menggunakan kombinasi kebijakan dan teknik untuk pengelolaan modal kerja. Kebijakan ini bertujuan untuk mengelola aktiva lancar (biasanya kas dan setara kas, persediaan dan debitur) dan pembiayaan jangka pendek, sehingga arus kas dan pengembalian yang diterima.
Manajemen kas. Identifikasi saldo kas yang memungkinkan untuk bisnis untuk memenuhi hari ke beban hari, namun mengurangi biaya tunai memegang.
Manajemen persediaan. Mengidentifikasi tingkat persediaan yang memungkinkan untuk produksi terganggu tetapi mengurangi investasi di bahan baku - dan meminimalkan biaya penataan kembali - dan karenanya meningkatkan arus kas. Selain itu, waktu memimpin dalam produksi harus diturunkan untuk mengurangi Work in Progress (WIP) dan sama, yang jadi Barang harus terus setingkat serendah mungkin untuk menghindari over produksi - lihat manajemen rantai pasokan; Just In Time (JIT) ; Ekonomi kuantitas pesanan (EOQ);


Ekonomi kuantitas
      Debitur manajemen. Mengidentifikasi kebijakan kredit yang sesuai, yaitu syarat kredit yang akan menarik pelanggan, sehingga dampak pada arus kas dan siklus konversi kas akan diimbangi dengan peningkatan pendapatan dan karenanya Pengembalian Modal (atau sebaliknya), lihat Diskonto dan tunjangan.
Pendanaan jangka pendek. Identifikasi sumber pembiayaan yang tepat, mengingat siklus konversi kas: persediaan tersebut idealnya dibiayai dengan kredit yang diberikan oleh pemasok, namun mungkin perlu untuk menggunakan pinjaman bank (atau cerukan), atau untuk "mengkonversi debitur untuk kas" melalui "anjak piutang"

SUMBER : WIKIPEDIA

Contoh :
PT “ABC” memproduksi produk Z, setiap harinya sebanyak 100 unit. Dalam satu bulan perusahaan bekerja selama 25 hari. Unsur biaya yang dibebankan untuk setiap unit produk adalah sbb:
a) Bahan mentah A seharga      Rp 500
b) Bahan mentah B seharga      Rp 200
c) Tenaga kerja langsung          Rp 400
Biaya administrasi setiap bulan Rp 1.250.000. Gaji pimpinan perusahaan, setiap bulan Rp 2.000.000. Untuk membeli bahan mentah A perusahaan harus memberikan uang muka kepada supplier bahan mentah tsb rata-rata 5 hari ssebelum bahan mentah diterima. Waktu yang diperlukan untuk membuat barang tersebut 5 hari, dan selanjutnya atas pertimbangan kualitas barang masih harus tersimpan digudang 2 hari. Penjualan dilakukan dengan syarat pembayaran 10 hari sesudah barang di ambil. Pimpinan menetapkan persediaan besi Rp 2.000.000. Berapa besarnya kebutuhan modal kerja yang diperlukan perusahaan tsb untuk dapat membiayai operasi perusahaan secara kontinyu?
Jawab :
Periode perputaran
a. Bahan mentah A
- Dana yang terakhir dalam persekot bahan       5 hari
- Proses produksi                                             5 hari
- Barang jadi                                                    2 hari
- Piutang dagang                                             10 hari

b. Bahan mentah B, tenaga kerja langsung, biaya administrasi, gaji pimpinan
- Proses produksi          5 hari
- Barang jadi                 2 hari
- Piutang dagang          10 hari


Kebutuhan dana yang akan ditanamkan dalam unsur modal kerja tersebut adalah
a. Bahan mentah A                                           = 100 unit x Rp500 x 22 hari =Rp 1.100.000
b. Bahan mentah B                                           = 100 unit x Rp200 x 17 hari =Rp    340.000
c. Tenaga kerja langsung                                   = 100 unit x Rp400 x 17 hari =Rp    680.000
     Jumlah                                                                                                                              Rp 2.120.000

Biaya administrasi dan gaji pimpinan :
-Jumlah biaya selama 1 bulan Rp 3.250.000
-Jumlah biaya produksi selama 1 bulan (25 hari)
                             = 25 x 100 unit = 2.500 unit
-Biaya per unit = Rp 3.250.000/2500 unit = Rp 1.300
-Biaya per hari 100 unit x Rp 1.300 = Rp 1.300.000
                 Dana yang diperlukan untuk biaya selama periode perputaran 
                                                                      = Rp 1.300.000 x 17 hari = Rp 22.100.000
Persediaan kas minimal                                                                             = Rp 2.000.000
                                                                                                                                         = Rp 24.100.000
Jumlah modal kerja yang dibutuhkan                                                                                      Rp 26.220.000

0 comments:

Post a Comment

DMCA.com Protection

Protected by Copyscape Duplicate Content Check